Kerajinan Tempat Tisu Dari Koran
Bahan:-koran bekas
-kardus sepatu
-lem
-kertas warna
Jumat, 31 Oktober 2014
Rabu, 01 Oktober 2014
Tokoh Pahlawan Indonesia
Rini Nur Amalina
XI IIS 1
Tugas Sejarah Indonesia
Sultan Hasanuddin
Sultan Hasanuddin
dilahirkan di kota Makassar, pulau Sulawesi Selatan,pada tanggal 12 Januari
1631 serta wafat di kota Makassar, Sulawesi Selatan, tanggal 12 Juni
1670 saat usia 39 tahun. Beliau adalah Raja Gowa ke-16 serta pahlawan nasional
Indonesia yang lahir dengan nama I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng
Mattawang Karaeng Bonto Mangepe. Sultan Hasanuddin
dilahirkan di Makassar, adalah putera ke-2 dari Sultan Malikussaid,
Raja Gowa ke-15. Sesudah masuk agama Islam, ia
memperoleh penambahan gelar Sultan Hasanuddin Tumenanga Ri Balla
Pangkana, yang lebih di kenal dengan nama Sultan Hasanuddin . dia
dinaikan jadi Sultan ke 6 Kerajaan Gowa pada umur 24 tahun. (1655).
Peperangan
antara VOC dan Kerajaan Gowa (Sultan Hasanuddin) dimulai pada
tahun 1660. Saat itu Belanda dibantu oleh Kerajaan Bone yang merupakan
kerajaan taklukan dari Kerajaan Gowa. Pada peperangan tersebut, Panglima
Bone, Tobala akhirnya tewas tetapi Aru Palaka berhasil meloloskan diri
dan perang tersebut berakhir dengan perdamaian. Tetapi, perjanjian damai
tersebut tidak berlangsung lama karena syarat-syarat yang ditentukan
VOC merugikan Kerajaan Gowa.
Pada
tahun 1662 timbul insiden dengan VOC Kapal De Walvisch yang memasuki
kerajaan Makassar tanpa izin karena dikejar pasukan Gowa, kandas di
pantai. Sebanyak 16 pucuk meriam disita oleh Gowa. Dua tahun kemudian
kapal VOC De Leeuwin juga tenggelam di pulau Dayang - Dayang. Seratus
anak buah kapal mati tenggelam dan sisanya sebanyak 162 orang ditahan di
Gowa.
Pada tahun. 1666, dibawah pimpinan Laksamana
Cornelis Speelman, Kompeni berupaya menundukkan kerajaan-kerajaan kecil,
namun belum sukses menundukkan Gowa. Di lain pihak, sesudah Sultan
Hasanuddin naik takhta, ia berupaya memadukan kemampuan
kerajaan-kerajaan kecil di Indonesia sisi timur untuk melawan Kompeni.
Aru palaka, penguasa Kerajaan Bone juga ikut
menyerang Kerajaan Gowa. Sultan Hasanuddin akhirnya terdesak dan
akhirnya sepakat untuk menandatangani perjanjian Bongaya pada tanggal 18
November 1667.

Pada
tanggal 12 April 1668, Sultan Hasanuddin kembali
melakukan serangan terhadap Belanda. Namun karena Belanda sudah kuat
maka tanggal 24 Juni 1668, Benteng Somba opu yang merupakan pertahanan
terakhir Kerajaan Gowa
berhasil dikuasai Belanda. Dengan jatuhnya benteng tersebut kekuatan
Sultan Hasanuddin semakin melemah. Lima hari kemudian ia mengundurkan
diri dari tahta kerajaan, kemudian Pemerintahan Kerajaan Gowa diserahkan
kepada puteranya yaitu Sultan Amir Hamzah Hingga akhir hidupnya, Sultan Hasanuddin
tetap tidak mau bekerjasama dengan Belanda. Sultan Hasanuddin
kemudian mengundurkan diri dari takhta kerajaan dan wafat pada tanggal
12 Juni 1670. Untuk Menghormati jasa-jasanya, Pemerintah menganugerahkan
gelar Pahlawan Nasional kepadanya dengan SK Presiden Ri No 087/TK/1973.
Langganan:
Komentar (Atom)
